Iklan atas
Iklan tengah
Teringat perbincangan dengan rekan pria saya (sebut saja Agus) ketika membahas masalah tersebut. Jumat lalu Agus menceritakan tentang seorang teman prianya (sebut saja Marko). Marko dengan bangganya mengatakan sudah sering melakukan hubungan int1m layaknya suami istri dengan kekasihnya. Saya terperangah mendengarnya. Bukan karena perilakunya itu, tapi justru kaget dengan apa yang dituturkan Marko itu. Ia dengan santainya mengatakan pacarnya sudah ‘dip3rawani’.
Sungguh tak habis pikir dengan perilaku Marko itu. Tak terbayang bagaimana reaksi kekasihnya bila mengetahui pujaan hatinya itu menceritakan ‘aib’ mereka kepada teman-temannya. Apalagi bila teman-teman Marko itu juga mengenal dirinya. Agus masih terus mengorek keterangan dan bertanya lebih detil kepada Marko.
“Loe gak takut cewek loe hamil dan minta dinikahi?” tanya Agus kepada Marko.
Marko malah tertawa mendengar pertanyaan Agus.
“Gue kan gak bodoh bro! Pake pengaman lah!” jawab Marko.
“Tujuan loe EM EL sama dia apa bro? Semata-mata Karena cinta?” tanya Agus lagi.
Tulisan ini sekedar mengingatkan kaum remaja. Jangan terbuai kata-kata cinta yang memabukkan. Bila kekasih anda benar mencintai anda, bukan dengan cara merenggut kep3rawanan anda. Bila ia benar cinta, justru ia akan menjaga diri anda dan kehormatan anda. Jangan ragu untuk berkata TIDAK pada kekasih anda.
Dan yang perlu diperhatikan jangan sampai seorang lelaki membohongi wanita dan memaksa atas dasar cinta dan sayang untuk melakukan EM EL sebelum menikah. Hendaknya ini menjadi pelajaran bagi para wanita, seorang pria yang benar-benar mencintai dan menyayangi anda setulus hati apakah benar akan tega merusak harga diri anda?
Pikirkanlah masa depan anda. Pikirkanlah, bila takdir berkata lain ternyata anda tak berjodoh dengannya. Aib dan rasa malu itu akan anda bawa sepanjang hayat anda. Pikirkanlah bagaimana hancurnya perasaan orangtua anda mengetahui anak gadisnya tak suci lagi.
sumber: keepo.me