Diberdayakan oleh Blogger.

Astaga! Pasangan Bule ini Dit3lanj4ngi dan Disiks4 Oleh Suku Kanibal Di Papua Nugini. Kok Bisa?

Iklan atas

Iklan tengah

Pernah dengar tentang kanibal, kan? Kanibal adalah manusia pemakan daging manusia. Mendengar istilah ini aja udah bikin ngeri ya? Tapi nyatanya, manusia kanibal benar-benar ada lho, salah satu yang cukup terkenal adalah Sumanto.

Konon katanya, praktik budaya kanibal ini sempat dipraktekkan di masa lalu oleh suku-suku di pedalaman. Masyarakat beranggapan bahwa di zaman modern ini sudah tidak ada lagi manusia kanibal. Sayangnya, anggapan mereka tidak sepenuhnya benar.

Baru-baru ini, sepasang kekasih asal Inggris, Matthew Iovane dan Michelle Clemens mengaku bertemu manusia kanibal saat mereka berlibur ke Papua Nugini. Ihh, serem ya..padahal Papua Nugini deket banget lo sama Indonesia.

Pada kala itu, kedua pasangan tersebut berniat berburu foto suku Asmat sambil menjelajahi daerah pedalaman Papua Nugini. Mereka juga sempat berjalan-jalan di Taman Nasional Kokoda. Di tengah jalan, mendadak mereka ditodong oleh salah satu suku dengan senjata tajam seperti tombak. 

Semula, pasangan itu beranggapan bahwa situasi yang mereka alami hanyalah lelucon. Namun kemudian mereka berpikir mungkin ini perampokan. 

“Saya pikir kami akan dirampok. Jadi kami meletakkan tas-tas kami di atas tanah dan berusaha menenangkan mereka. Saya mengatakan bahwa mereka boleh mengambil barang-barang yang kami bawa. Tapi kemudian mereka mulai mengancam kami,” tukas Matthew yang merupakan bintang reality show di Inggris.

Nyatanya dugaan mereka salah besar. Kedua pasangan itu digiring dan dit3anj4ngi begitu saja. Seperti dalam film-film horor dan psikopat, mereka dijadikan permainan dan bahan penyiksaan. Jari Mattew dilukai dengan senjata tajam hingga tulangnya nyaris terlihat. Mereka juga diancam akan dibunuh.

Berhasil kabur dan selamat

Untungnya, keduanya bisa melumpuhkan salah seorang penjaga dan berhasil melarikan diri dari tempat tersebut. Mereka lari dalam kondisi bug1l dan sampai di sebuah perkampungan penduduk. Hingga akhirnya mereka dilarikan ke sebuah rumah sakit di Port Moresby, Papua Nugini. Pada tanggal 11 Januari lalu, keduanya pun dipulangkan kembali ke negara asal mereka. 

Sumber: Keepo.me

 
Atas