Iklan atas
Iklan tengah
"Pada waktu itu hari pertama saya masuk ruangan, saya lihat dia (Alm) sedang duduk. Awalnya perasaan saya biasa namun sudah merinding. Wajah pucatnya membuat saya tak tenang di dalam," ujar Ayu seperti diberitakan Tribun Manado, Kamis (12/5) pagi.
Karena belum ada orang lain, Ayu pun memilih untuk keluar ruangan. Dan Ayu pun tahu bahwa salah peserta diruangannya ada yang telah meninggal.
"Saya kemudian dengar dari pihak sekolah bahwa ada satu siswa yang tak bisa ikut Ujian Nasional karena meninggal dunia," katanya.
Ayu juga mengaku melihat siswa tersebut datang duduk di ruangan kelas selama empat hari sejak Senin (9/5) hingga Kamis (12/5). Yakni pada hari pertama dan hari keempat.
"Saya lihat dia hanya duduk diam menghadap kedepan pada hari pertama, pada hari keempat saya lihat hal yang sama, dan tangan kirinya diletakkan diatas soal UN di atas meja," ceritanya.
Menurut pihak SMP Terbuka 1,memang benar ada satu siswa yang mengalami kecelakaan dua bulan sebelum pelaksanaan ujian nasional. Siswa tersebut bernama Mohamad Djabar Mokoginta, kelahiran Pontodon 2 Februari 2000.
"Memang ada satu siswa yang meninggal dunia. Namun sebelumnya dia sudah memiliki nomor peserta UN. Bulan januari 2016 sudah punya nomor ujian nasional. Dia itu siswa di SMP Terbuka," jelas Kepala Sekolah SMP N 1 Sande Makalalag.
Bangku tempat duduknya pun dibiarkan pihak sekolah dalam keadaan kosong dan tetap diberikan soal ujian nasional.
"Langsung diumumkan di sekolah saat itu(Waktu itu ujian mid semester telah berlalu). Baca doa bersama," ujar Rita Tabo, Pegawai Tata Usaha sekaligus guru pamong terbuka.
Sumber: mrseru.com